Ketika Alam Menangis

KETIKA ALAM MENANGIS          


Alam semakin menegur kerja
Memaki setiap nafas yang ada
Mengadu pada sang pencipta
Meregang dengan ketidakmampuan menyapa

Terdiam dan hanya mampu melihat saja
Buah kerja sang perusak alam
Menyakiti jantung dan tepian kelam
Mencoba menanggung setiap beban kejam

Hanya karena manusia tak cinta alam
Selalu geram dan geram
Namun hanya bisa terdiam

Lingkungan ikut menangis
Melihat semuanya terkikis
Menanti turunnya gerimis
Menjadikan semuanya habis

Hanya tersisa cahaya mentari yang membias memberi harap
Agar mereka sadar
Bahwa bumi milik bersama
Yang tentu harus dijaga bersama
Agar tercapai hidup bahagia bersama

Alam dan lingkungan kini bersedih
Tak ingin terjadi lagi tetapi semakin berlebih
Alam dan lingkungan kini bermuram durja
Tak ingin kembali luka meski sepertinya selalu saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelita Hidupku

Resensi Novel "Tentang Kamu"

Artikel Ilmiah "Gempa Bumi"